SLAWI – Belum maksimalnya pelaksanaan penderasan iuran anggota Pramuka
dibeberapa Kwartir Ranting (Kwarran) dan Pangkalan Gugusdepan (Gudep) khususnya
pangkalan SMP/MTs, SMA/SMK/MA yang baru mencapai 42 persen pada tahun 2011. Hal
itu langsung direspon Kwartir Cabang
11.28 Tegal dengan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Ketua Kwartir
Ranting (Kwarran), para Kepala MKKS SMP, SMA/SMK dan Kepala UPTD Dikpora se
Kabupaten Tegal di Pendopo Sanggar Pramuka Kwarcab, Jum’at, (4/5) belum lama
ini.
Menurut Ketua Kwarcab, dr H Widodo Joko Mulyono, M.Kes MMR, rapat
koordinasi (rakor) penting dilaksanakan guna mengetahui perkembangan pendidikan
Kepramukaan khususnya diwilayah Kwartir Cabang 11.28 Tegal. Selain itu, juga
sebagai sarana menjalin komunikasi antara Kwartir Cabang dan Kwartir Ranting.
“Rakor ini akan kita upayakan secara rutin digelar,” kata dr Joko.
Terkait pelaksanaan kegiatan, Joko berharap dapat didukung sepenuhnya oleh
jajaran Kwartir Ranting (Kwarran) sehingga kegiatan yang diprogramkan dapat
terlaksana dengan baik.
“Meskipun anggaran yang ada masih minim, namun berkat dukungan dari
pengurus baik di Kwarcab maupun Kwarran kegiatan dapat terlaksana,” ungkapnya.
Oleh karenanya, sambung Joko, guna menggali potensi anggaran yang ada,
Kwarcab akan berupaya membentuk dewan penyantun baik dari simpatisan pramuka,
para pengusaha maupun lainnya.
“Dari upaya-upaya tersebut, akan kita rintis dana abadi pramuka,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan Waka Kwarcab Bidang Keuangan, Usaha, sarana dan
Prasana, Drs H Edi Budiyanto, MM, pemasukan anggaran pramuka yang bersumber
dari APBD pada tahun 2011 sebesar Rp 180 Juta tidak sebanding dengan anggaran
yang dikeluarkan, karena banyaknya kegiatan yang dilaksanakan. Hal tersebut
berdampak pada terjadinya defisit anggaran.
“Untuk menutup defisit, kita ambil dari sisa dana abadi dan iuran anggota.
Sehingga berdampak pada dana abadi yang malah berkurang,”ujarnya.
Oleh karenanya pada tahun 2012 ini, ungkap Edi, beberapa program yang
menjadi skala prioritas bidang keuangan yaitu diantaranya memaksimalkan
penderasan iuran anggota, KTA Pramuka, dan rintisan bulan dana Pramuka.
“Penderasan iuran anggota akan kita maksimalkan lagi, kepada Kwarran yang
belum lunas pada tahun 2011 agar dapat dilunasi maksimal bulan Juni 2012. Untuk
KTA, saat ini sudah mulai berjalan dan sisa hasil KTA akan kita masukan dana
abadi” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Edi yang juga Sekretaris Dinas Dikpora secara khusus
meminta perhatian dari para Kepala MKKS baik SMP, SMA/SMK terkait fenomena /
gejala yang terjadi pada pangkalan Gudep SMP, SMA/SMK/MA. Dimana dalam menyetor
iuran pramuka hanya dihitung jumlah peserta didik (pesdik) yang ikut pramuka
saja. Semestinya dihitung seluruh jumlah siswa yang ada.
“Kepada para Ketua MKKS, saya minta perhatian terkait fenomena yang terjadi
di SMP maupun SMA sederajat. Iuran dihitung hanya yang ikut pramuka, itu tidak
benar. Mestinya dihitung seluruh siswa disekolah tersebut,” pungkasnya. (Hasan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar