SLAWI –
Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) dan Pengurus Kwartir Cabang Gerakan Pramuka
Tegal masa bakti 2016 – 2021 hasil Musyawarah Cabang X tahun 2015 dilantik dan
dikukuhkan oleh Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa
Tengah, Prof. Dr. Ir. S. Budi Prayitno, MSc Kamis (18/2) di Pendopo Amangkurat,
Kabupaten Tegal.
Sedangkan
Pengurus Kwarcab masa bakti 2016 – 2021 yang dilantik yakni Ketua Kwarcab
dijabat oleh dr H Widodo Joko Mulyono Mkes MMR, Wakil Ketua Bidang Abdimas dan
Humas, Drs H Waudin M.Si, Wakil Ketua Bidang Keuangan, Usaha, Sarana dan Prasarana,
Drs. H. Edi Budiyanto, M.Pd, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Hukum, Drs. H.
Agus Subagyo, MM, Wakil Ketua Bidang Binamuda, H. Sonhaji, S.Pd dan Wakil Ketua
Bidang Binawasa, Elliya Hidayah, S.IP, Sekretaris, Djuliono, S.Sos dan
Bendahara Drs.H.Subekti, MM serta beberapa andalan cabang.
Ketua
Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Tengah, Prof. Dr. Ir. S. Budi Prayitno, MSc
dalam sambutannya mengatakan, pada dasarnya pendidikan Kepramukaan adalah
pendidikan non formal diluar sekolah untuk mempertajam ketrampilan akademik
(Hard Skils atau IQ) dan mengembangkan serta memperluas ketrampilan emosional
yang disebut Soft Skills (EQ) yang akan memperluas ketrampilan, kepekaan
spiritual dan cultural (SQ) bagi peserta didik Gerakan Pramuka.
Menurutnya,
pendidikan Kepramukaan sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda di
Indonesia, dituntut untuk dapat lebih berkontribusi secara nyata dalam hidup
dan berkehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam menyelesaikan masalah
kaum muda.
“Kita
ingin membangun manusia yang memiliki karakter, serta membangun bangsa yang
memiliki watak yang kuat. Bukan hanya membangun manusia atau kaum muda cerdas
yang menguasai ilmu pengetahuan, akan tetapi juga kaum muda yang tangguh
kepribadiannya, luhur budi pekertinya, menjunjung kesatuan dan persatuan yang
diharapkan akan sanggup menghadapi tantangan globalisasi, sanggup menghadapi
berbagai persoalan serta sanggup menatap masa depan yang lebih baik,”
tandasnya.
Sementara
Bupati Tegal, Enthus Susmono selaku Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Tegal,
mengibaratkan Pramuka seperti batu. Dimana batu kalau sudah diinput dengan
semen dan pasir, maka akan membuat kokoh sebuah bangunan. “Dimana pondasi
Indonesia ditempati oleh Pramuka. Maksud saya adalah begitu,” katanya.
Sedangkan,
menurut Bupati Enthus, siklus lambang pramuka yaitu tunas kelapa. Tunas berarti
bibit yang sudah mencingis. Kelapa dari yang tua pun akan memunculkan tunas.
Itu sangat cerdas kenapa lambang pramuka itu tunas kelapa.
“Sebelum
menjadi kelapa, ada siklus sendiri. ada metamorfosis sendiri. Yaitu mulai dari
manggar, bluluk, cengkir, dawegan. Setelah itu menjadi kelapa. Artinya kita di
Pramuka bertugas untuk melahirkan generasi-generasi yang santun diambil dari
kata santen. Yaitu generasi muda yang memiliki pribadi-pribadi yang
berkperibadian Indonesia seutuhnya. Itulah Pramuka,” tegasnya.
Bupati juga berharap,
dibawah kepemimpin dr Widodo Joko
Mulyono Mkes MMR Pramuka Kabupaten Tegal semakin giat dan maju.
Ketua Kwarcab Tegal, dr
Widodo Joko Mulyono Mkes MMR dalam sambutannya menyebutkan, pada era
digitalisasi seperti saat ini, saat terjadi pergeseran nilai-nilai, kurang
komunikasi orang tua dan anak serta ketidakpuasan anak terhadap situasi yang
dihadapi menjadi sebuah tantangan luar biasa bagi Kwarcab Kabupaten Tegal. (Admin/s@n)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar