Jika iya, apakah Kakak selalu disibukkan
dengan kegiatan ini, kegiatan itu, dan kegiatan-kegiatan lain yang
tercantum dalam Program Kerja sesuai hasil Sidang Paripurna atau
Muspanitera? Lalu apa sebenarnya tugas Kakak sebagai DK?
Misalkan saja ada seorang bernama Kak
Ustman, dia adalah seorang ketua DKC di salah satu Kwartir Cabang
terbaik di Daerahnya. Ketika kita melirik agendanya, selain disibukkan
dengan kuliah dan tugas di kampus, agendanya penuh sekali dengan
perencanaan-perencanaan kegiatan DKC. Bulan Januari, Gladian Pimpinan
Satuan. Februari, Baden Powell Day. Maret, Pembinaan T/D. April,
membantu Kwarcab dalam kegiatan LT. Mei, Juni, Juli, persiapan
Perkemahan Wirakarya Cabang. Agustus, JOTA JOTI Nasional. September,
Perkemahan Bakti Saka. Oktober, November dan seterusnya agendanya
dipenuhi dengan kegiatan ini dan kegiatan itu. Apakah sebagai seorang
Dewan Kerja, Kak Ustman hanya diberi amanah untuk melaksanakan kegiatan
sesuai dengan hasil Sidang Paripurna atau Muspanitera saja?
Tugas Pokok Dewan Kerja adalah :
- Melaksanakan Keputusan Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri Putera untuk mengelola Pramuka Penegak dan Pandega sesuai dengan rencana kerja Kwartirnya.
- Mengelola kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di Kwartirnya.
- Mendukung Dewan Kerja dan wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang berada di wilayahnya secara koordinatif dan konsultatif
- Menyelenggarakan Musyawarah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Puteri Putera di tingkat Kwartirnya.
Memang apabila kita kaji, tiga dari
empat poin tugas pokok Dewan Kerja adalah tidak jauh dari Muspanitera
dan pengelolaan kegiatan sesuai dengan hasil Muspanitera. Tahukah
rekan-rekan bahwa Muspanitera tidak hanya menghasilkan rencana kerja
lima tahunan seperti yang sering dibahas di Komisi B? Tapi banyak
kebijakan-kebijakan tentang pengelolaan T/D ke depan yang seharusnya
juga tidak kalah penting untuk kita bahas, kembangkan, dan laksanakan.
Baiklah, mari kita berlari menuju kesimpulan. Kecenderungan yang memang masih menjadi PR bahkan untuk Dewan Kerja Daerah adalah saking
sibuknya DK dalam mengurusi berbagai kegiatan di wilayah Kwartir
masing-masing, (sekali lagi) mereka cenderung melupakan poin ketiga
dalam tugas pokok DK yakni Mendukung DK dan wadah pembinaan Pramuka T/D
secara koordinatif dan konsultif. Nah! DK pun harus mengencangkan sabuk
koordinasinya dengan berbagai unsur T/D di wilayahnya dan juga harus
memposisikan diri sebagai konsultan T/D. Selain itu, selain untuk
menjadi even organizer bagi rencana kerja DK, para pengurus DK
juga harus memahami dan melaksanakan tugas-tugas bidang di DK yang
sering terbengkalai atau bahkan tidak tersentuh saking sibuknya dengan
kegiatan ini dan itu.
DK adalah wadah kaderisasi kepemimpinan.
Maka dari itu dalam DK, unsur Pimpinan dari mulai Ketua, Wakil Ketua,
Sekretaris, dan Bendahara pun dikatakan merangkap sebagai anggota.
Kenapa? Karena mereka juga bertanggung jawab untuk mengkader dan
membekali para anggotanya. Bukan seperti boss pada satu perusahaan yang
ketika keluar dari perusahaan itu, mereka tidak menyisakan apa-apa
selain nama. Badan Pimpinan di DK adalah kayu bakar bagi pengembangan
kaderisasi intern di DK dan kegiatan serta tugas harian DK adalah
apinya.
DK adalah wadah pengkajian kebijakan
untuk T/D di wilayahnya. Sekali lagi, bukan hanya sekedar mengelola
kegiatan tapi juga mengkaji, mengkonsep, dan merencanakan orientasi
pengembangan T/D di wilayahnya. Seperti yang dinyanyikan Armada, “Mau
dibawa kemana?” Ya. Mau dibawa kemana T/D di Kwartir kita? Itulah urusan
DK.
DK adalah wadah pengembangan kegiatan.
Kuncinya adalah inovasi. Melaksanakan hasil Muspanitera memang amanah,
namun berinovasi untuk memberikan hal yang lebih baru dan lebih
konstruktif serta realistis bagi T/D di Kwartirnya pun menjadi tanggung
jawab Dewan Kerja. Sehingga tidak ada lagi pertanyaan-pertanyaan yang
menyentil kuping kita, “Sebenernya kita ikut kegiatan ini manfaatnya
buat apa, sih?”
DK adalah wadah pencitraan T/D. Citra,
publikasi, masyarakat, dan stereotip. Empat kata kunci itu. Pramuka
butuh citra baik di masyarakat dan masyarakat butuh peran realistis
pramuka. DK sebagai nahkoda T/D seharusnya jangan lelah untuk
mencitrakan Pramuka di berbagai media dan menunjukkan peran aktif
Pramuka yang tidak akan bisa lepas dari masyarakat.
Baik, Kakak-kakak. DK bukan hanya sekedar even organizer.
Terlalu banyak tugas dan tanggung jawab yang tidak boleh kita anggap
remeh apabila kita berani memutuskan untuk mengenakan lencana Dewan
Kerja di dada kanan kita.
Selamat memandu! Semangatlah dalam menahkodai T/D di Kwartir Kakak masing-masing.
Oleh: Hafizhah Lukitasari
Sumber : http://pramukajateng.or.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar