**SUKSESKAN HARI PRAMUKA KE 57 TINGKAT KWARDA JAWA TENGAH DI BUPER MARTOLOYO, SUNIARSIH BOJONG 21 SEPTEMBER 2018** PERANSAKA VII KWARDA JATENG 16-21 SEPTEMBER 2018 DI BUPER SUNIARSIH** ESTAFET TUNAS KELAPA KE 34** Pramuka Perekat NKRI**8

Minggu, 04 Desember 2016

Agus : Humas Pramuka Penting dan Strategis



SLAWI – Wakil Ketua Kwarcab Tegal, Drs Agus Subagyo,MM mengatakan, Humas Pramuka di semua jajaran baik Kwartir, Satuan Karya, Satuan Komunitas dan satuan lain memiliki fungsi dan peran yang strategis dalam mempublikasikan informasi tentang Gerakan Pramuka.
“Setiap anggota Pramuka adalah Kantor Berita. Oleh karena itu, setiap anggota Pramuka diharuskan mampu dan bisa menyebarkan berita-berita positif tentang kegiatan yang dilakukannya melalui berbagai media informasi dan komunikasi, termasuk media baru yakni media online seperti facebook, twitter, youtube, instagram dan lainnya,” kata Agus saat membuka Pelatihan Kehumasan Kwarcab Tegal, Sabtu (3/12) kemarin.

Menurut Agus, sebagai Humas dan kantor beritanya Pramuka. Anggota Pramuka tidak boleh ketinggalan Informasi. “Jadilah Humas / Kantor Berita yang mampu melakukan 3 M, membumikan  pramuka, mempromokan Indonesia dan membela Indonesia,” tandasnya

Humas Kwarcab Tegal, Nurkhasan selaku Panitia Pelatihan, menambahkan, Pelatihan Kehumasan diikuti sebanyak 50 peserta dari unsur andalan Humas Ranting, Dewan Kerja Ranting (DKR), Satuan Karya dan Satuan Komunitas, Dewan Kerja Cabang dan Pengurus Kwarcab Tegal.

“Pelatihan diisi sejumlah narasumber yang berkompeten dibidangnya antara lain Pemred Radar Tegal, M Faturohman, Kepala Biro Pantura Suara Merdeka Dwi Ariadi, Bagian Humas Pemkab Tegal, mantan Wartawan Senior, dr Bimo Bayuadji dan dari Humas Kwarcab Tegal,” pungkasnya.

Pemimpin Redaksi Radar Tegal, M Faturohman yang menjadi salah satu Narasumber mendorong anggota Pramuka untuk membiasakan diri untuk menulis guna mempublikasikan kegiatan diwilayahnya kepada masyarakat. Hal itu diungkapkan.

“Mari biasakan menulis, nanti akan terbiasa. Karena menulis tidak ada salahnya. Menulis juga bagian dari menyimpan sejarah,” ujar Fatur.

Menurutnya, untuk menulis sebuah berita harus berdasarkan pada fakta dan keakurasian data serta dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu juga menggunakan prinsip dasar 5 W 1 H.

“Tulisan kita juga harus gampang dipahami, tidak mbulet, jelas, logis, saling mengait antar kalimat / aline dan tidak meloncat-locat. Jangan lupa gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,” terangnya. (Humas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar