SLAWI – Upacara peringatan Hari
Pramuka ke 54 tingkat Kabupaten Tegal berlangsung khidmat. Upacara yang
dipimpin Pelaksana Harian Bupati Tegal, Dra Umi Azizah dipusatkan di lapangan
utama Pemkab Tegal, Sabtu (12/9/2015) kemarin. Hadir dalam kesempatan itu, anggota
Forkompimda / anggota Mabicab, para Kepala SKPD, Camat / Ketua Mabiran,
Pengurus Kwarcab Tegal, Pimpinan Satuan Karya (SAKA) dan Ketua Kwartir Ranting
se Kabupaten Tegal.
Dalam sambutannya, Plh Bupati mengatakan, Gerakan Pramuka
yang kini berusia
54 tahun tentu tidak
sama suasana dan kondisinya ketika dilahirkan. Oleh karena itu, perlunya diciptakan Gerakan
Pramuka baru yang diminati kaum muda. “Pramuka harus dapat mengikuti perkembangan kaum muda, tidak berkesan kuno dalam era komunikasi digital dewasa ini,” kata Umi yang membacakan sambutan Ketua
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Dr Adyaksa Dault SH MSi.
Dikatakan, hampir setiap orang bahkan peserta didik memiliki
alat komunikasi berupa handphone bahkan smartphone. Anak-anak kita yang lahir antara tahun 1990-an dan 2000-an merupakan
generasi Cyber yang online dalam waktu 24 jam dan berperan sebagai citizen journalism yang
selalu update statusnya
atau mengungkapkan hal-hal
yang dilihat dan dirasakan
saat ini (realtime) dalam media sosial (medsos).
Untuk itu, Pramuka harus dapat menangkap fenomena
ini dalam era kebebasan berkomunikasi. Bila tidak dapat berperan sesuai keinginan kaum muda, maka lambat laun akan ditinggalkan oleh anggotanya. “Pramuka Baru harus keren, asyik, gembira,
dan menyenangkan. Tantangan bagi para Pembina Pramuka yang harus selalu kreatif dalam membina peserta
didik di gugusdepan sehingga bangga menjadi
Pramuka. Begitu pula para Pelatih
hendaknya dapat mengembangkan dan menerapkan teknologi pendidikan yang relevan dengan zamannya tanpa melupakan prinsip dasar dan metode kepramukaan kepada para Pembina Pramuka,” tandasnya.
Selain itu, lanjut Umi, Tantangan yang dihadapi kaum
muda makin besar dan kompleks diantaranya masalah ekonomi, sosial,
budaya dan politik yang berlangsung di negeri ini akan mempengaruhi perubahan perilaku
dan gaya hidup kaum muda. Masih banyak kaum muda yang mengalami putus sekolah karena berbagai hal, antara lain ; terbatasnya ketrampilan yang dimiliki; sulitnya mendapatkan pekerjaan; rendahnya rasa hormat
kaum muda kepada orang tua; dan menganut
paham sesat yang akhirnya
menjurus pada perilaku
buruk. Permasalahan ini sangat memprihatinkan bagi kita semua dan untuk kepentingan bangsa dan negara pada masa depan, pelbagai
masalah yang dihadapi
tersebut haruslah segera ditanggulangi.
“Disinilah pentingnya peranan Gerakan Pramuka sebagai lembaga
pendidikan non formal yang bertujuan untuk membentuk
kaum muda berkarakter, menanamkan semangat kebangsaan, dan membekali keterampilan yang kelak menjadi bekal hidup. Untuk itulah, kerjasama dengan berbagai pihak sangat diharapkan, karena kaum muda merupakan bagian
terbesar penduduk Indonesia yang harus diselamatkan dari
cengkraman pelbagai masalah,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Kwarcab
Tegal, dr H Widodo Djoko Mulyono MKes MMR mengemukakan, tema Hari Pramuka ke-54 tahun 2015 adalah "Pramuka Garda Terdepan Pelaku Perubahan dalam Pembentukan Karakter
Kaum Muda". Tema ini menyatakan
bahwa komitmen dan tekad
Gerakan Pramuka sangat tinggi terhadap
pembentukan karakter kaum muda yang dapat melakukan
perubahan bangsa ke arah yang lebih baik.
“Rangkaian acara Hari Pramuka ke 54 antara
lain diisi dengan pemberian santunan yatim, pemberian penghargaan tokoh
pramuka, penyaluran air bersih dan sebagainya,” ujar dr Joko. (Admin/s@n)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar