SLAWI - Puluhan Pramuka Kwarcab Tegal mengikuti malam Renungan AIDS Nusantara di Pendapa Sanggar Pramuka Kwarcab
Tegal, Senin malam (1/6). Kegiatan digagas oleh Forum Peduli HIV/AIDS Kabupaten Tegal. Adapun, Forum Peduli HIV/AIDS meliputi Komisi
Penanggulangan HIV/AIDS (KPA), Dinas Kesehatan, LSM Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia, LSM Jingga, LSM Pelita, Kwarcab Pramuka, PMI, KDS Slawi
Sehati dan organisasi kepemudaan di Kabupaten Tegal.
Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinkes, dr Hendadi
Setiaji MKes, Kabag Kesra yang juga Sekretaris KPA, Fakihurrokhim, S.Sos MM,
Wakil Ketua Kwarcab Pramuka Bidang Orgakum, Drs Agus Subagyo MM, anggota Komisi
4 DPRD Kab. Tegal, perwakilan Dinsosnakertrans dan puluhan pemuda dari unsur
Kwarcab Pramuka, Mahasiswa, IPNU-IPPNU dan Pemuda Muhamadiyah.
Kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten Tegal, dr Hendadi Setiaji MKes mengatakan,
kenapa harus ada renungan ini adalah sebagai
salah satu upaya untuk memberikan harapan kepada ODHA untuk berbesar hati dan
tabah untuk terus berjuang dan memerangi bahkan mencegah virus HIV AIDS.”Penularan
di Indonesia tergolong cepat. Dimana saat ini sudah merambah kepada ibu Rumah
Tangga,” katanya saat membuka acara renungan
Dikatakan,
saat ini upaya pencegahan penderita HIV/AIDS dengan mengkonsumsi ARV
(Antriretroviral). Menurutnya, dengan adanyaARV memberikan harapan baru bagi
para ODHA. “Salah satu kelebihan dengan ARV bisa memperpanjang hidup ODHA dan
anak-anak ODHA tidak terserang HIV. Dengan ARV ini, ada secercah harapan baru
dari ODHA,” ungkapnya.
Hendadi
berharap para generasi muda seperti Pramuka bisa menjadi agen of change / agen
perubahan dalam penanggulangan HIV/AIDS dan para LSM/penggiat HIV/AIDS untuk
tidak berhenti dan terus peduli kepada para ODHA. Kedepan jangan ada lagi infeksi, kematian
dan Diskrimasi ODHA,” tandasnya
Disisi lain, Wakil Ketua Tegal Kwarcab Bidang Orgakum, Drs Agus
Subagyo MM turut memberikan motivasi untuk kepada generasi muda untuk peduli
kepada ODHA dan menjauhi pergaulan dan seks bebas. “Upaya penanggulangan AIDS
harus dari kita, oleh kita dan untuk kita dan dilakukan secara bersama oleh
kita bukan orang lain,” cetusnya.
Ketua
Panitia, Moh Firman Illahi mengatakan malam renungan bertujuan untuk
menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA serta munculnya motivasi
terhadap ODHA untuk hidup sehat mandiri dan berdaya.
“Kegiatan
ini juga untuk membangun kesadaran dan kebersamaan komunitas, masyarakat dan
pemerintah melalui prinsip kegotong-royongan dalam implemetasi dan pencegahan
HIV-AIDS,” bebernya.
Acara yang mengusung
tema “ARV adalah Hak Kami, Gunakan Uang Negara untuk Obat Murah Dalam Negeri”
itu diisi dengan penyalaan 1000 lilin, pembacaan puisi dan penampilan / aksi
teatrikal dari Teater Kayu. (Admin/s@n)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar