SLAWI – Maraknya fenomena kenakalan
pelajar yang belakangan ini terjadi seperti membolos, tawuran, geng motor,
tindakan kriminal sampai adanya imbas berkembangnya teknologi informasi yang
berdampak mudahnya pelajar mengakses dan mengunduh gambar porno.
Dimana kasus kenalan pelajar tersebut didominasi
oleh pelajar yang mengenakan pakaian OSIS. Sementara disisi lain, prilaku
pelajar yang positif dalam pengabdiannya kepada masyarakat seperti penghijauan,
pengamanan hari besar/lebaran, bencana alam, gerakan kebersihan dan sebagainya
didominasi oleh pelajar yang berseragam Pramuka.
Hal itu terkuat dan menjadi perhatian serius
semua pihak terkait saat Koordinasi dan Orientasi Singkat (KOS) Ka Mabigus
Berbasis Satuan Pendidikan tentang implementasi UU Pramuka dalam Pendidikan
Kepramukaan dan Karakter Bangsa yang digelar Kwarcab Pramuka Kabupaten Tegal, Jum'at (21/12) di Aula SMK Negeri 1 Adiwerna yang dihadiri ratusan Kepala SMP
dan SMA sederajat Negeri/Swasta se
Kabupaten Tegal.
“Apa itu, yakni terbentuknya & meningkatnya
sikap perilaku positif, karakter yang kuat, tatanan nilai – nilai luhur bagi
anak anak kita sebagai anggota Pramuka,” katanya.
Setelah itu, sambung Edi, baru akan terlihat benefit manfaatnya, yakni meningkatnya kualitas
hidup kita dan meningkatnya kualitas hidup anggota pramuka secara komprehensif
dan dampak yang diharapkan jangka panjang sebagain impact.
“Tentu saja terbentuknya pribadi yang
bermanfaat bagi lingkungannya,” tandasnya
Dalam kesempatan tersebut, Edi yang juga Waka
Kwarcab Bidang Usaha, Keuangan dan Sarpras berharap Pramuka tidak lagi sebagai kegiatan ekstra kurikuler pilihan tetapi
diharapkan menjadi eskul wajib. Kegiatan Pramuka di sekolah jangan hanya yang bersifat seremonial
(upacara, kemah) tapi harus berkembang menyentuh setiap sendi kehidupan
(memotong daur mata rantai kemiskinan,
keterbelakangan, kebodohan, ketidakberdayaan)
“Kepala Sekolah (KS) sebagai Kamabigus
memberikan perhatian secara proporsional terhadap kegiatan Pramuka di sekolahnya,” tegas Edi.
Sementara itu salah satu peserta perwakilan Kwarran,
Irianto Dwi Asmoro, S.Pd meminta adanya kebijakan yang tegas dari Dinas Dikpora
terkait kegiatan Pramuka dan pemakaian seragam Pramuka pada salah satu hari
aktif sekolah misal pada hari Jumat.
“Saya minta ada kebijakan yang tegas dari Dikpora
tentang kegiatan Pramuka sehingga jadi pijakan kita,” harap Ketua Kwarran
Dukuhwaru. (Admin/s@n)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar