SLAWI – Anggota Pramuka
diharapkan mampu mengambil peran melawan berita hoax /(bohong) yang marak
terjadi di media sosial maupun online. Hal itu diungkapkan Pb Andalan Cabang
Urusan Humas Kwarcab Tegal, Nurkhasan saat memberikan masteri Pengenalan Dasar
Jurnalistik pada Perkemahan Pindah Golongan Gudep SMA 3 Slawi, Kamis (27/7) di
aula sekolah setempat.
“Kewajiban anggota Pramuka
untuk memerangi berita bohong / hoax. Lebih-lebih berita yang mengandung isu radikalisme
dan separatism, harus bisa kita konter,” tandas Khasan.
Menurutnya, peran Pramuka itu
cukup penting dalam rangka menyikapi maraknya penyalahgunaan media sosial untuk
perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan norma sosial dan undang-undang.
“Kita (Pramuka) punya tagline
di media sosial, Setiap Pramuka Adalah kantor Berita. Maksudnya, setiap Pramuka
harus bersikap seperti pemimpin redaksi bagi akun media sosialnya. Anggota
Pramuka juga harus hati-hati menulis atau memposting apa pun di media sosial,”
ungkapnya
Oleh karena itu, kata Khasan,
kemampuan Jurnalistik utamanya dalam menulis atau memposting berita baik di
media sosial, media online dan lainnya perlu dimiliki oleh anggota Pramuka.
“Dalam hal
penulisan berita tentu kita harus memperhatikan rumus standar yang lazim
digunakan yakni 5W+1H.Dimana mencakup, What
(Apa), Where (Dimana), When (Kapan), Who (Siapa), Why (Mengapa) + How
(Bagaimana). Selain itu, berita juga harus berdasarkan fakta dan berimbang,”
bebernya.
Sementara itu, Kepala SMA 3
Slawi, Drs Agus Suyitno melalui Pembina Pramuka Sudewo, S.Pd mengatakan,
Pengenalan Jurnalistik sengaja disisipkan dalam kegiatan Perkemahan Pindah
Golongan. Hal itu guna meningkatkan kemampuan anggota Pramuka dalam membaca dan
menulis berita.
“Perkemahan diikuti 300 Pramuka
Calon Penegak baru. Selain diberikan pengenalan Jurnalistik, mereka juga bakal
mengikuti serangkaian kegiatan diantaranya bakti masyarakat dalam bentuk bedol
desa,” terangnya. (Admin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar