SLAWI –.Sebagai organisasi pendidikan, Gerakan
Pramuka diharapkan dapat mencapai tujuan sebagaimana diamanatkan dalam Undang –
undang Nomor 12 tahun 2010. Oleh karena itu, dalam melaksanakan pendidikan dan
pelatihan bagi anggotanya tidak boleh asal – asalan.
Wakil Ketua Kwarcab Tegal Bidang Orgakum, Drs H
Agus Subagyo MM mengatakan Proses pendidikan melalui lembaga pendidikan
nonformal seperti Gerakan Pramuka harus diatur dan selalu diupayakan
disesuaikan dengan perkembangan keadaan.
“Maka, Pramuka dalam melaksanakan pendidikan dan
latihan bagi anggotanya tidak boleh asal – asalan, harus diatur dengan baik. Selain
itu, tidak meninggalkan prinsip sebagai kelanjutan dan pembaharuan Gerakan
Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia,” katanya saat membuka kegiatan Kursus
Mahir Pembina tingkat Dasar (KMD), Jum’at (14/11) di SMP Negeri 1 Dukuhwaru.
Dikatakan, masalah yang dihadapi Gerakan Pramuka
saat ini adalah tidak sebandingya jumlah peserta didik dengan jumlah pembina
Pramuka yang memiliki kualitas, kemampuan dan kompetensi yang betul – betul
mumpuni dan siap mengabdi. “Kursus Mahir Dasar (KMD) ini, merupakan jenjang
pendidikan bagi calon pembina yang harus dilalui syarat yang merupakan
kompetensi dasar,” tandasnya.
Agus juga mengingatkan, pendidikan dalam
Kepramukaan merupakan proses pembinaan potensi peserta didik sepanjang hayat
yang berkesinambungan dan memiliki sasaran menjadikan kaum muda menjadi manusia
yang mandiri, peduli, bertanggung jawab dan berpegang teguh pada nilai dan
norma masyarakat. “Tolak ukur keberhasilan pembinaan yang kita lakukan terhadap
peserta didik adalah terbentuknya watak dan moral bagi peserta didik dalam arti
yang positif,” tukasnya
Wakil Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Cabang (Pusdiklat) Dewaruci Kwarcab Tegal, Djoko Eko Pratomo M.Pd menjelaskan Kursus
Mahir Pembina Tingkat Dasar (KMD) digulirkan guna menambah rasio jumlah pembina
Pramuka yang tidak memadai dan tidak sebanding dengan jumlah peserta didik saat
ini, utamanya ditingkat pangkalan SMP dan SMA. “Dengan KMD ini, diharapkan kedepan jumlah
pembina Pramuka yang berkualitas dan berkompeten akan semakin meningkat,”
ungkapnya.
Joko menambahkan, KMD berlangsung selama sepekan mulai tanggal 14-19
Nopember di SMP Negeri 1 Dukuhwaru dan diikuti 47 Pembina Pramuka yang
berpangkalan di SMP/SMA se Kabupaten Tegal. “KMD diharapkan menghasilkan pembina yang
berkualitas dan kompeten, sehingga dapat mengelola satuan Gudepnya masing-masing,”
pungkasnya. (Humas/s@n)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar